Jumat, 23 April 2010

Bakso Ayam Giling Isi Keju


Bahan :
60 gram bihun kering, seduh air panas, tiriskan
150 gram daging ayam giling
1 butir telur ayam
30 gram tepung terigu
2 sdm bawang Bombay cincang
1 sdt bawang putih cincang sedikit merica bubuk
Sedikit garam
25 gram keju parut
500 ml air
1 btg seledri
50 gram sawi hijau
1 sdm bawang goreng

Cara membuat :
cincang bihun yang telah diseduh, kemudian campur dengan daging ayam. Giling telur, tepung terigu dan semua bumbu.
Bagi adinan menjadi 15 buah, masing-masing diisi dungan keju parut, ali bentuk bulat dengan kaju ditengahnya, sisihkan.
didihkan air, masukkan bakso, masak hingga matang dan terapung, angkat.


Kandungan gizi /porsi :
Energi = 141 kalori

by : Ms. Sakita Kayoko

Kamis, 22 April 2010

PROFIL PUSKESMAS MONGOLATO

KATA PENGANTAR


Assalamu Alaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan Alhamdulillahsebagai rasa syukur dari kami,atas berkat rahmat serta hidayah dari Allah SWT sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Mongolato Tahun 2006 ini dengan baik.
Profil Kesehatan Puskesmas Mongolato ini memberikan gambaran tentang pelaksanaan program kesehatan baik pelaksanaan pokok program maupun pelaksanaan program – program penunjuang,serta menyajikan hasil – hasil pencapaian pelayanan kesehatan dalam bentuk table dan grafik dengan harapan dapat memudahkan pembaca dalam memanfaatkan data dan informasi yang tersedia baik dalam rangka penilaian maupun dalam pengambilan – pengambilan keputusan yang akan dilakukan.
Data yang digunakan dalam Profil Puskesmas Mongolato ini bersumber dari SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas),Penanggung jawab Program,Kantor Kecamatan Telaga ,dan Kantor Desa se wilayah kerja Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo.
Kami menyadari bahwa dalam penyajian profil Kesehatan Puskesmas Mongolato ini masih banyak terdapat kekurangan baik karena keterbatasan data yang kami peroleh maupun keterbatasan kami dalam memaparkan data dan informasi yang ada,oleh sebab itu kami mengharapkan saran dan kritik dalam rangka meningkatkan mutu penyajian Profil Kesehatan di masa yang akan datang.
Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan dan penyajian Profil Kesehatan Puskesmas Mongolato ini, sehingga semuanya dapat selesai dengan baik.

Telaga, Desember 2007

Kepala Puskesmas Mongolato
Dr.Ha.Erna Lasabuda
Nip : 140 202 177



BAB I
P E N D A H U L U A N

Puskesmas sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan terdepan memiliki arti penting dalam membantu mempercepat tercapainya visi Indonesia Sehat 2010, Profil Kesehatan sebagai Salah satu instrument penunjang dalam rangka penyediaan informasi Kesehatan, diterbitka sekali dalam setahun dan digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan dan pemantauan pencapaian Kecamatan Sehat dan memuat hasil analisis program – program kesehatan secara menyeluruh,yang meliputi :
Informasi gambaran Umum Puskesmas Mongolato yang memberikan gambaran tentang keadaan demografi,keadaan penduduk dan keadaan sosial ekonomi.
Informasi pembangunan Kesehatan daerah yang menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta strategi pengembangan kesehatan di wilayah Puskesmas Mongolato serta program – program pembangunan kesehatan yang di laksanakan pada tahun 2006 serta target – target tahunan program.
Informasi Pembangunan Kesehatan yang menyajikan hasil-hasil yang dicapai oleh pembangunan Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mongolato dalam rangka program Desa Sehat mencapai Kecamatan Sehat menuju Kabupaten Sehat 2008
Profil ini memberikan gambaran situasi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mongolato selama tahun 2006 ,di mana penyajiannya dilengkapi dengan tabel dan grafik sehingga lebih mudah di pahami. Diharapkan data dan informasi yang tersedia dalam profil ini dapat menjadi masukan dalam penyusunan rencana pembangunan daerah yang berdaya guna bagi masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.



BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. KEADAAN UMUM

Puskesmas Mongolato merupakan salah satu puskesmas yang terletak di kecamatan Telaga dan berada di dekat dengan Ibukota Propinsi Gorontalo. Puskesmas Mongolato mempunyai Luas wilayah kerja 18.18 KM2 dan wilayah kerja terdiri dari 10 ( sepuluh) Desa : 9 (Sembilan ) Desa Biasa dan 1 (satu ) desa sulit Yaitu : Desa Bulila, Desa Mongolato, Desa luwoo, Desa Buhu, Desa Hulawa, Desa Luhu, Desa Pilohayanga, Desa Bulota, Desa Bunggalo, Dan desa sulit yaitu Desa Dulamayo Selatan.
Puskesmas Mongolato dibangun diatas tanah seluas 16171 M2 dengan luas gedung /bangunan 909 M2 dan mempunyai 4 ( empat) Rumah dinas masing – masing 1 ( satu ) rumah dinas Dokter umum,1 (satu) buah rumah dinas dokter gigi, 2 (dua ) buah rumah dinas paramedis. Sarana penunjang terdiri dari 6 (enam) buah Puskesmas Pembantu, 8 (delapan) buah Polindes,1 (satu) buah Pusling serta 5 (lima) buah kenderaan roda dua.
Puskesmas Mongolato pada tahun 2006 jumlah tenaga kesehatan yang ada diwilayah kerja sebanyak 32 orang, yang terdiri dari tenaga dokter umum 3 orang, satu orang berstatus pegawai negeri sipil, 2 orang dokter PTT sedangkan dokter gigi berjumlah 1 orang berstatus PTT. Adapun tenaga Kesehatan masyarakat sebanyak 2 orang, tenaga perawat dan bidan 15 orang, perawat gigi 2 orang, tenaga sanitasi 4 orang, tenaga pekarya 5 orang,

B. KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas Mongolato Tahun 2006 sebesar 24958 Jiwa, terdiri dari jumlah KK 6.586 jiwa dengan jumlah KK miskin berjumlah 3.598 KK ( 10.920 Jiwa) ,dengan Bobot potensi 17.814 jiwa.


BAB III

PROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS


Program kesehatan Puskesmas mengacu pada program kesehatan nasional dengan Visi Indonesia Sehat 2010,dengan mempertimbangkan paradigma masyarakat,dimana masyarakat semakin sadar akan tuntutan pelayanan kesehatan yang lebih optimal,dengan di landasi oleh kesadaran dan keyakinan bahwa kesehatan merupakan hak azasi manusia,sehingga pemerintah dalam hal ini lembaga pelayanan kesehatan dituntut peka terhadap berbagai permasalahan kesehatan yangt berkembang di masyarakat serta memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat.

A. VISI.
Dengan memperhatikan kondisi nyata pelayanan kesehatan saat ini,makadi sepakati bahwa Visi Puskesmas Mongolato adalah ” Menjadi Puskesmas Terbaik Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Dalam Upaya Meningkatkan Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Demi Terwujudnya Kecamatan Telaga Sehat ”

B. MISI.
Visi Puskesmas Mongolato, di jabarkan dalam 6 Misi yaitu :
Terbentuknya Desa Sehat
Menurunnya Angka Kematian Ibu
Menurunnya Angka Kesakitan
Meningkatnya Status Gizi
Terbudayanya PHBS
Terselenggaranya Medical Centre yang Profesional, Bermutu Dan Terjangkau.

C. MOTTO.
Adapun Motto yang membangun semangat kerja di Puskesmas Mongolato adalah :
” Kunjungan Dan Kesembuhan Anda Adalah Harapan Dan Do’a Kami ”


D. Strategi.
Memperhatikan Visi dan Misi Puskesmas,maka strategi yang di terapkan dalam rangka menyelenggarakan Misi tersebut adalah ;
Program Desa Sehat ,Prilaku Sehat dan KADARZI
( Tahun 2006 = 3 desa. 2007 = 4 desa , 2008 = 2 desa, 2009 = 1 desa )
Pemberdayaan Masyarakat untuk Hidup Sehat.
Peningkatan Akses Masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui Medical Centre.
Gerakan Keluarga Sadar Gizi Melalui Integritasi ” GEMA RAHMI”.
Meningkatkan Sistem Surveilens Epidemiologi dan Sistem Informasi.

E. Kebijakan Mutu.

Berdasarkan Visi,Misi dan Strategi tersebut,maka untuk lebih meningkatkan Mutu pelayanan Puskesmas, ditetapkanlah kebijakan Mutu yakni :
Memberikan pelayanan optimal kepada Pasien
Pelayanan terhadap pasien di lakukan oleh tenaga yang kompoten.
Peningkatan Kompotensi Staf Puskesmas.
Semua staf wajib memperhatikan masalah lingkungan dan keselamatan kerja.
Inofasi Staf untuk perbaikan di hargai dan di tindaklanjuti.

F. Sasaran – Sasaran Mutu.

Guna lebih memantapkanimplementasi pelayanan Mutu di Puskesmas, maka disusunlah sasaran-sasaran mutu Puskesmas,sebagai berikut :
Meningkatkan kepuasan pelanggan dalam hal :
Pelayanan yang dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Waktu pelayanan dilakukan seefisien dan seefektif mungkin.
Kenyamanan ruang tunggu,unit-unit pelayanan termasuk pemeriksaan penunjang.
Peningkatan kinerja provider yang tepat waktu.

Adapun Sasaran Program Puskesmas :
AKI : < 1,5 Per 1000 KH.
AKB : < 5 Per 1000 KH
AKABA : < 8
Gizi Buruk Balita dan Bumil : < 5 %
Imunisasi : > 90 %
Penemuan penderita TB ( CDR ) : > 70 %
Penyembuhan penderita TB (CR) : > 85 %
JAGA : > 75 %
SAB : > 80 %
DESA SEHAT : 10 Desa.
MEDICAL CENTRE

G. Program Pembangunan Kesehatan.
I. Program MEDICAL CENTRE :
Pelayanan / klinik sore dan Unit Gawat Darurat (UGD) yang buka 24 jam serta         pelayanan Rawat Inap dan Laboratorium Mini.
Rencana Program Medical Center :
2006 = Penambahan tempat tidur ( 8 buah ).
2007 = Penambahan Ruang dan Alat Laboratorium dan tenaga Analis
2008 = Kerja sama dengan RSU MM.Dunda untuk dokter spesialis
                   ( Anak,Kebidanan,dan Internis ) di Medical Centre.
2009 = Dokter spesialis Bedah, THT, Saraf.
II. Program DESA SEHAT :
Desa Sehat :
Tahun 2006 = Desa Mongolato , Desa Luwoo, Desa Bulila.
Tahun 2007 = Desa Hulawa, Desa Luhu, Desa Pilohayanga, Desa Bulota.
Tahun 2008 = Desa Buhu dan Desa Bunggalo
Tahun 2009 = Desa Dulamayo Selatan.

II. Program Gizi dan Posyandu, dengan kegiatan ;

a. Penyuluhan Gizi di Posyandu dan Kelurahan ( TP PKK ).
b. Posyandu dengan kegiatan :
- Penimbangan Balita
- Distribusi Paket Gizi terdiri dari Vitamin A, Tablet Fe.
- Pembinaan Posyandu
c. Pelatihan dan Pembinaan Kader Posyandu.
d. Lomba Balita dan UPGK.
e. Pembinaan balita BGM
f. PMT MP - ASI untuk umur 6 – 11 bulan
g. Monitoring Garam beryodium.
h. Penanganan Gizi Buruk Anak Balita
I. Pelayanan Kesehatan Balita di Posyandu.
J. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).
K. Pelayanan Rawat Jalan Usila dengan Pusling di Posyandu.

III. Program P2M dengan kegiatan :

P2 TB Paru dan P2 Kusta.
Penyuluhan tentang P2M
Penemuan penderita TB mangkir
Pelacakan / pengawasan keteraturan pengobatan dan DO penderita TB.
Pembuatan slide sputum
Pertemuan PMO.
Pengawasan keteraturan pengobatan penderita kusta
Pemeriksaan kontak rumah dan lingkungan penderita Kusta dan TB.
Pencatatan dan pelaporan.
Monitoring dan evaluasi

P2 ISPA dengan Kegiatannya :
Pendataan sasaran
Penyuluhan kolompok
Pembinaan
Kunjungan rumah
Evaluasi dan monitoring.

P2 Diare.
Penyuluhan Diare
Pelayanan Pojok oralit
Rehidrasi RT ( kunjungan rumah).
Preinvestigasi KLB Diare.
Evaluasi dan monitoring

P2 DBD.
Survei indeks vector.
Survei jentik DBD.
Abatesasi
Penyuluhan DBD Tk. Desa
Penggerakan PSM.
Evaluasi dan Monitoring.

P2 Malaria dengan kegiatan :
Pemeriksaan sediaan darah.
Survei jentik malaria.
Pencatatan dan monitoring

P2 Rabies dengan kegiatan :
Pelacakan kasus rabies
Pencatatan dan Pelaporan.
Pencatatan dan pelaporan.

g. Imunisasi dengan Kegiatan :
Pendataan sasaran
Pemeriksaan Cold Chain.
Pengambilan Vaksin.
Pencatatan dan pelaporan
Monitoring dan evaluasi.

Surveilens dengan kegiatannya :
- Pengumpulan dan pengolahan data surveilans

Program Kesling dengan kegiatannya :
Penyuluhan Kesling.
Inspeksi sanitasi PLP,SAB, dan JAGA.
Pemeriksaan sampel air secara bakteriologi dan fisik
Pengawasan / Pemeriksaan TPM
Pengawasan / Pemeriksaan TTU.

Program UKS / UKGS dengan kegiatan :
Penjaringan murid baru
Pemeriksaan kesehatan umum,kesehatan gigi dan mulut
PHBS sekolah.

Program KIA / KB dengan Kegiatan :
Pendataan Bumil resti
Penyuluhan KIA / KB.
Pembinaan Dukun.
BTKB.
KPKIA
Pendataan PUS.
Pembinaan Akseptor KB.
Pencatatan dan pelaporan
Evaluasi dan Monitoring.
Promosi Kesehatan dengan kegiatan :
Penyuluhan daerah rawan.
Penyuluhan di posyandu.
Penyuluhan Kolompok potensial

USILA dengan kegiatan :
Pendataan Usila.
Penyuluhan Usila
Pembinaan Kader Usila.
Pengobatan Usila.
Kunjungan rumah untuk keluarga rawan.
Evaluasi dan monitoring.

Program PHN dengan kegiatan :
Pendataan / pemetaan keluarga rawan.
Kunjungan rumah keluarga resti :
Pengobatan dan pembinaan.
Penyuluhan.
Pengobatan dan Penyuluhan.
Pencatatan dan pelaporan.


BAB IV

PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
MENUJU DESA DAN KECAMATAN SEHAT

A. DERAJAT KESEHATAN
1.Kematian
a. Angka Kematian Bayi ( IMR )
Angka ini di gunakan untuk mengukur derajat kesehatan dan jangkauan mutu pelayanan terhadap bayi. Angka ini di pengaruhi oleh tingkat pelayanan antenatal,status gizi ibu hamil,tingkat keberhasilan KIA – KB serta kondisi lingkungan sosial ekonomi. Pada tahun 2005 angka kematian Bayi di wilayah kerja Puskesmas Mongolato : ...... dari jumlah kelahiran sebesar .......... kelahiran, sedangkan pada tahun 2006 berjumlah 11 dari jumlah ........kelahiran.

b.Angka Kematian Anak Balita ( CMR ).
Angka kematianBalita adalah jumlah kematian anak umur 0 – 4 tahun terhadap 1000 kelahiran hidup.Angka ini menggabarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor – faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi,sanitasi dan penyakit infeksi,dan lain – lain,dari tahun 2002 sampai tahu 2005 kematian balita di wilayah kerja Puskesmas Mongolato tidak ada.

c.Angka Kematian Ibu Maternal ( MMR).
Angka ini di gunakan untuk mengukur mutu pelayanan

Selasa, 20 April 2010

Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Semakin Mambaik

Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi termasuk keluarga berencana semakin membaik. Hal ini ditandai dengan tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan primer meliputi 8.721 puskesmas, 22.337 Puskesmas pembantu, yang didukung upaya kesehatan bersumber masyarakat yang meliputi 51.996 Poskesdes dan 266.827 Posyandu. Di setiap kabupaten/kota minimal 4 Puskesmas rawat inap yang menyediakan pelayanan kegawatdaruratan kesehatan ibu dan reproduksi, saat ini telah tersedia 69 persen dari target 1.948 Puskesmas Rawat Inap. Fasilitas pelayanan kesehatan sekunder dan tersier yang memberikan pelayanan ibu dan kesehatan reproduksi termasuk pelayanan keluarga berencana rumah sakit meliputi 613 rumah sakit kabupaten/kota, provinsi dan pusat.

Dengan peningkatan akses pelayanan kesehatan tersebut, cakupan pelayanan antenatal empat kali kunjungan telah mencapai 84 persen (2009), cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan 83 persen (2009), cakupan pelayanan postpartum 81 persen (2008) dan cakupan pelayanan KB modern 57 persen (2007).

Demikian sambutan Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, DR.PH ketika meluncurkan program Keluarga Berencana Terkini (Advance Family Planning-AFP), bersama Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), DR. Dr Sugiri Syarief, MPA di Hotel JW. Marriot, Jakarta, 6 April 2010.

Dalam peluncuran AFP, Menkes mengatakan bahwa Millenium Development Goals telah menjadi komitmen Pemerintah Republik Indonesia yang secara konstitusional telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 yaitu: menurunnya angka kematian bayi dari 34 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2007) menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan target yang akan dicapai pada tahun 2015 adalah 23; Menurunnya angka kematian ibu dari 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007) menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target yang akan dicapai pada tahun 2015 adalah 102; Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate (CPR) modern dari 57 persen (SDKI 2007) menjadi 65 persen, sama dengan target MDGs 2015; termasuk menurunnya kebutuhan yang belum terpenuhi (unmet need) ber-KB dari 9,1 persen (SDKI 2007) menjadi 5 persen, sama dengan target MDGs 2015.

Untuk mencapai target RPJMN 2014 dan MDGs 2015 dalam kesehatan ibu dan reproduksi termasuk keluarga berencana, masih ada tantangan yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu adanya disparitas antar wilayah, antara perkotaan dan perdesaan, masyarakat kaya dan miskin, tingkat pendidikan tinggi dan rendah. Selain hal tersebut masih ada isu terkait penyediaan SDM kesehatan yang mempunyai kompetensi untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu dan reproduksi termasuk pelayanan keluarga berencana, serta pembiayaan dan penganggaran terutama dikaitkan dengan prioritas kebijakan pemerintah daerah pada era desentralisasi.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kementerian Kesehatan telah melakukan langkah-langkah yang dimulai dari reformasi upaya kesehatan, revitalisasi Puskesmas, meningkatkan pembiayaan dan anggaran kesehatan yang difokuskan untuk mencapai universal coverage melalui perluasan jangkauan jamkesmas dan penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

Peluncuran AFP ini bertujuan untuk menandai perubahan komitmen untuk meningkatkan upaya bersama untuk meningkatkan keluarga berencana dan mencapai akses universal atas kesehatan reproduksi (MDG ke-5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu).

AFP adalah suatu inisiatif yang memiliki ciri berbasis data/bukti nyata (evidence-based) yang bertujuan untuk merevitalisasi program keluarga berencana melalui peningkatan anggaran yang efektif dan komitmen kebijakan di tingkat lokal, nasional dan global. Oleh sebab itu Menkes berharap agar dalam menentukan daerah intervensi AFP, hendaknya menggunakan data yang telah tersedia antara lain SDKI, Riskesdas dan data program terkait di Kementerian Kesehatan, BKKBN dan Kementerian Dalam Negeri.

Turut hadir dalam acara ini di antaranya Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Dra. Harni Koesno, MKM; Deputi SDM dan Kebudayaan Bappenas, Dra. Nina Sardjunani, MA; AFP Project Director Duff Gilespie, USAID Deputy Mission Director, Scott Dobberstein, dan lain-lain.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 02130413700, atau e-mail puskom.publik@yahoo.co.id This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , info@puskom.depkes.go.id This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , kontak@puskom.depkes.go.id This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it .